Asaku tak mengharapkan engkau lagi, karena semua sisi gelap ataupun sisi terangmu.
Tapi kuakui aku kehilangan sosok itu.
Sosok yg memberikan euforia kehidupan baru, suatu kegemerlapan yang memberikan cahaya gempita dalam kehidupan yang monoton.
Sosok yg memberikan euforia kehidupan baru, suatu kegemerlapan yang memberikan cahaya gempita dalam kehidupan yang monoton.
Aku tidak mau memilikimu, karna asaku telah berhenti untuk berharap.
Dimana sgala sesuatu-nya telah terasa jadi hampa.
Kekosongan melanda sukma, menghantam jiwa yang lara, mencemooh kehidupan yg fana.
Betapa aku membencimu karena segala torehan-torehanmu dihatiku, cabikan suara dari bibirmu memotong nadi hatiku, menghancurkan segenap asa yang ada dan tersisa tapi………….. tidak cintaku, karena hatiku berlipat ganda mencintaimu besarnya.
Hati yang luka mengingat memori yang ada, tak lekang oleh waktu yang bergulir tak kunjung henti.
Hati yang luka mengingat memori yang ada, tak lekang oleh waktu yang bergulir tak kunjung henti.
Kesakitan kembali menerpa, dalam bentuk yg sewarna.
Memberikan torehan-torehan luka yang dalam.
Memberikan torehan-torehan luka yang dalam.
Kukatakan pada temaramnya malam, pada dinginnya udara yang menghujam, sedingin hatiku yang lara.
Sampaikan padanya, semoga dia bahagia........ Karena akupun berharap aku dapat menemukan sang bahagia itu, walaupun diujung waktuku……. dengan meletakkan kesakitan yang ada, dan melangkah tuk menyongsong kehidupan......
Sampaikan padanya, semoga dia bahagia........ Karena akupun berharap aku dapat menemukan sang bahagia itu, walaupun diujung waktuku……. dengan meletakkan kesakitan yang ada, dan melangkah tuk menyongsong kehidupan......
Maria Josephine
18 des 2010
No comments:
Post a Comment