Love or Infatuation?


"Love is always patient and kind; it is never jealous; love is never boastful or conceited; it is never rude or selfish; it does not take offence; is not resentful. Love takes no pleasure in other people's sin but delights in the truth; it always ready to excuse to trust, to hope, to endure whatever comes. Love does not come to an end." (1 Corinthians 13:4-8, Bible)

Saturday, February 5, 2011

Rindu

Aku kangen……
Aku rindu………
Aku mengerang karena sakit cinta, panas dingin tubuhku karenanya.
Seperti menderita ketagihan akan hadirmu, memenuhi setiap aliran darahku, merasuk dalam rongga-rongga tulangku …… masuk ke sumsumku dan itu sungguh menyiksaku. Hendak kuberontak tapi hanya jeritan pilu yang ada.
Menggeliat badanku dan mengejang sukmaku, karena kekosongan melanda.

Wujudmu telah menghilang, bahkan dalam setiap mimpiku-pun tak lagi muncul dirimu. Dimanakah engkau, duhai belahan jiwa……
Tanpamu, menyiksa sukmaku dalam tiap subuh dan senja yang kelam.
Dinginnya malam semakin merasuk tulang-tulangku saat tak lagi dapat kutangkap bayang wajahmu, yang tak lagi di sisiku. Menimbulkan kegelapan yang fana saat rembulan muncul dari balik awan kelam yang mengoyak sukma lara.
Kelembutan sentuhanmu tak lagi ada, senyuman manismu telah menghilang.
Celoteh lucumu yang memberikan kesegaran hanya meninggalkan memori kelabu.
Dan semuanya itu kini digantikan tangis kegetiranku…… karena cintaku yang menghanguskan asaku.

Kugerakkan tanganmu hendak kuraih bayang kelabu hadirmu…..
Bagai mati rasanya jiwaku saat tak dapat lagi kusentuh dirimu, bagai hancur sukmaku saat kudapatkan angin kosong dalam gengggaman tanganku….
Menimbulkan kedinginan dalam telapak kehampaan yang tak lagi dapat menggenggam apapun…..
Kukatakan pada sang Illahi, mengapa Kau pertemukan jika hanya berujung perpisahan…..?
Kutanyakan pada sang Illahi, mengapa Kau pisahkan setelah Kau pertemukan?
Tak kutemukan jawab apapun………………..

Hanya kesunyian yang ada……… sesunyi jiwaku yang lara………..

5 Februari 2011
(Saat aku menulis akan kesedihan…… jiwaku menangis karenanya, tapi senyum termanis tersungging dari wajahku, tubuh fanaku……. Biarlah kegetiran itu hanya didalam)
Maria Josephine

Wednesday, February 2, 2011

Asa yang tersisa

 Ku punya sepotong kecil asa yang masih tersisa di hatiku.
Asa yang tergerus oleh kesakitan, kepahitan dan kekecewaan… akan sang cinta.

Kujaga sisa asa itu dalam hatiku yang dalam, dalam balutan lembut kepercayaan.
Kujumpai dirimu dengan segala kemolekanmu, dan kubuka pintu hatiku,
Dan kusambut hadirmu dalam rapuhnya cinta milikku.

Kuberikan sisa asa itu kepadamu dengan segala senyum terindahku,
Kuserahkan dalam genggaman hangat tanganmu yang memberikan
Kesukaan dan kebahagiaan dalam hatiku yang hampa.

Keindahan senyum dan kata manis memberikan kesegaran dalam kehausanku,
Memberikan kenyamanan dalam kesakitanku akan sang cinta dan kehidupan,
Gambaran diri memberikan aku suatu mimpi baru akan indahnya masa depan.

Sang waktu yang singkat telah membuka kebutaanku akan kenyataan saat kusadari,
Kauhancurkan asaku dalam kepingan debu yang tak dapat lagi terbentuk.
Sisa asa dari hatiku terdalam telah dilepaskan dari hangatnya genggaman tangannya.
Jatuh berkeping dan terbang bagai debu dalam terpaan kejamnya angin kehidupan.

Hatiku kini kosong karena sang asa telah tak ada lagi tuk bersemayam disana…..

Adakah yang dapat mengisi kekosongan hati ini dengan ketulusan dan….. cinta??

Kan ku jaga hati ini, untuk tetap hangat dan memiliki kekuatan senantiasa dalam kepercayaan bahwa akan datang masanya untuk terisi penuh lagi, dengan cinta dan harapan……….

2 Februari 2011
Maria Josephine

(terima kasih buat semua keindahan itu, terimakasih karena menjadi masa lalu yang mengisi hidupku…)